Seragam TNI Dari Masa Ke Masa
Penyusun : Team ARJO
Berikut kita lihat bagaimanakah baju yang pernah dipakai sama tentara Indonesia sejak tahun 1945 hingga saat ini.
1945 - 1950
Seragam
yang dikenakan oleh seorang anggota TKR potongan baju dan celananya
khas potongan baju tentara Kerajaan Jepang berserta selempang dan sabuk
kulitnya. Demikian juga dengan model sepatu yang dia kenakan khas yang
biasa dipakai sama tentara Kerajaan Jepang.
Seorang
anggota Military Academy Jogja nampak sedang bersiap dengan sebuah mut
menghiasi kepalanya serta menggunakan seragam dengan model kepangkatan
mirip seperti yang dikenakan oleh tentara Kerajaan Jepang serta sabuk
kulit yang juga merupakan bekas peninggalan Jepang. Nampak pula membawa
topi baja serta senjata dan bayonet Arisaka peninggalan Jepang.
Anggota
Military Academy Jogja nampak dengan seragam lengkap dengan
persenjataan yang dilengkapi dengan bayonet Arisaka peninggalan tentara
Kerajaan Jepang
Nampak anggota Military Academy Jogja dengan seragam warna khaki di kepala menggunakan mut, dan di celana menggunakan sabuk kulit peninggalan tentara Jepang hanya saja celana model potongan seragam KL / KNIL dengan saku di bagian depan dan berukuran besar. Membawa senapan Sub Machine Gun Lanchester. Untuk topi baja yang digunakan kemungkinan besar topi baja peninggalan tentara Kerajaan Jepang.
Nampak tentara Indonesia berbaris dengan menggunakan pelindung kepala berupa topi baja peninggalan tentara Jepang lengkap dengan rajut topi bajanya. potongan baju mirip punya tentara Jepang.
Seragam pasukan yang menjaga Gedung Agung Yogyakara. Denan mut menghiai kepalanya, menggunakan ikat pinggang dari kulit dan di ikat pinggang nampak mag pouch dari kulit khas yang biasa dipakai tentara Kerajaan Jepang. Di sini uniknya membawa senapan laras panjang Lee Enfield (LE) lengkap dengan sangkurnya.
Nampak anggota Military Academy Jogja dengan seragam warna khaki di kepala menggunakan mut, dan di celana menggunakan sabuk kulit peninggalan tentara Jepang hanya saja celana model potongan seragam KL / KNIL dengan saku di bagian depan dan berukuran besar. Membawa senapan Sub Machine Gun Lanchester. Untuk topi baja yang digunakan kemungkinan besar topi baja peninggalan tentara Kerajaan Jepang.
Nampak tentara Indonesia berbaris dengan menggunakan pelindung kepala berupa topi baja peninggalan tentara Jepang lengkap dengan rajut topi bajanya. potongan baju mirip punya tentara Jepang.
Seragam pasukan yang menjaga Gedung Agung Yogyakara. Denan mut menghiai kepalanya, menggunakan ikat pinggang dari kulit dan di ikat pinggang nampak mag pouch dari kulit khas yang biasa dipakai tentara Kerajaan Jepang. Di sini uniknya membawa senapan laras panjang Lee Enfield (LE) lengkap dengan sangkurnya.
Nampak
Mayor Jendral Soesalit sebagai Komandan Divisi III mengenakan baju
seragam militer ala tentara Kerajaan Jepang Jepang lengkap dengan
selempang dan sabuk kulit serta membawa sebuah Gunto.
Dalam dunia perjuangan tidak hanya didominasi kaum pria akan tetapi juga ada LASWI atau Laskar Wanita Indonesia. Nampak seorang anggota LASWI sedang berjaga sambil membawa senapan laras panjang.
Di akhir tahun 1949 nampak para bekas anggota Tentara Pelajar mengenakan seragam baru warna khaki dengan potongan baju mirip seragam KL / KNIL , dengan baret menutupi kepala mereka serta nampak adanya sabuk / kopel P37 di celana yang mereka kenakan. Demikian juga dengan sarung pistol kulit yang nampak di pinggang salah satu mereka juga mirip dengan yang biasa dipakai oleh anggota KL / KNIL.
Dalam dunia perjuangan tidak hanya didominasi kaum pria akan tetapi juga ada LASWI atau Laskar Wanita Indonesia. Nampak seorang anggota LASWI sedang berjaga sambil membawa senapan laras panjang.
Di akhir tahun 1949 nampak para bekas anggota Tentara Pelajar mengenakan seragam baru warna khaki dengan potongan baju mirip seragam KL / KNIL , dengan baret menutupi kepala mereka serta nampak adanya sabuk / kopel P37 di celana yang mereka kenakan. Demikian juga dengan sarung pistol kulit yang nampak di pinggang salah satu mereka juga mirip dengan yang biasa dipakai oleh anggota KL / KNIL.
1950 - 1960
KKAD
Komandan
KKAD Mayor Inf Idjon Djanbi pelatihan pendaratan di Cilincing Jakarta
Utara pada tahun 1952. Nampak menggunakan seragam model M42 Jungle Suit
dengan cammo Frogskin dan di kita lebih dikenal sebagai loreng "Macan
Tutul". Dan menggunakan sepatu jenis Palladium.
Banteng Raiders
Baju seragam Banteng Raiders yang menggunakan baju seragam warna khaki dan helm M1.
Di foto nampak pelatih menggunakan baju loreng "Macan Tutul" dan topi patrol cap. Serta nampak pula Bapak Ahmad Yani.
Nampak di helm M1 yang dipakai sama anggota pasukan Banteng Raiders ada gambar kepala Banteng dengan tulisan Raiders
Pasukan dari Batalyon 431 Banteng Raiders saat ikut dalam Operasi menumpas PRRI di Sumatera, masih menggunakan seragam warna khaki dan menggunakan topi patrol cap.
Pasukan dari Batalyon 431 Banteng Raiders saat ikut dalam Operasi menumpas PRRI di Sumatera, masih menggunakan seragam warna khaki dan menggunakan topi patrol cap.
Seorang anggota Yon 431 dengan seragam loreng "Macan Tutul"
Menggunakan baju dengan cammo "Macan Tutul". Nampak di baretnya gambar kepala bantengnya tidak memiliki kuping.
1960 - 1970
RPKAD
Seragam
M42 jungle suit Frogskin atau dikenal dengan motif "Macan Tutul" juga
dipakai oleh RPKAD di era tahun 1960an seperti yang dikenakan oleh Lettu
Inf Faizal Tanjung ini, nampak di kopelnya ada tempat kompas serta
tempat untuk mag pistol dari bahan canvas.
Di sekitar tahun 1964 pasukan RPKAD menggunakan seragam dengan motif "Darah Mengalir". Baret di kepala diganti dengan topi yang motifnya juga "Darah Mengalir".
Pada
saat tahun 1965 karena sesuatu hal jaket dengan motif "Darah Mengalir"
dipadukan dengan celana hijau. Dan bahkan ini sempat menjadi trend di
kalangan TNI hingga tahun 1970an.
Seragam perpaduan antara baju motif "Darah Mengalir" dan celana hijau. Kepala ada baret merah khas RPKAD.
Seragam perpaduan antara baju motif "Darah Mengalir" dan celana hijau. Kepala ada baret merah khas RPKAD.
Di
tahun 1960an nampak anggota Banteng Raiders tidak lagi menggunakan
seragam "Macan Tutul" nya. Saat itu pasukan banteng Raiders menggunakan
baret, baju dan celana warna polos dilengkapi dengan suspender M45 serta
kopel P 38. Dan membawa senjata SMB dari jenis Grease Gun.
KKO
Pasukan KKO dengan seragam Dension Smock dengan membawa senapan jenis AK 47.
1970 - 1980
Kostrad
Seragam
loreng motif "Daun anggur" mulai dipakai oleh kesatuan Kostrad di
sekitar tahun 1970an dan banyak dikenakan oleh prajurit Kostrad pada
saat Operasi Seroja.
1980 - 1990
Kopassanda
Seragam
Kopassandha di sekitar tahun 1985an dengan model baju PDL 1 dengan
motif "Darah Mengalir". Senjata sudah menggunakan senjata jenis M 16 A1.
Kopel warna hitam dari bahan linen.
Kopassandha dengan loreng "Darah Mengalir" model PDL 1 dengan membawa senapan FNC.
Bapak Sintong Panjaitan dengan menggunakan baju PDL 1 motif "Darah Mengalir"
Kostrad
Pasukan Kostrad dengan menggunakan seragam "Infanteri Gaya Baru" atau dikenal dengan sebutan Ifgaba.
Setelah seragam dengan motif Ifgaba mulai muncul seragam TNI dengan motif
1990 - 2000
2000 -2010
Kostrad
Seragam motif "Daun Anggur" ripstop yang dipakai sama Peleton Pandu Udara Brigade Infanteri 3/1 Kostrad
TNI HARAPAN RAKYAT
BalasHapuspermisi saya mau tanya, kalau sepatu pdl tni yang sole nya masih pakai besi dan pakai seperti paku itu tahun berapa ya?
BalasHapus1942
HapusPunya nomor wa?
HapusTahun 1950 saya masih menyimpan sepatu model tersebut
Hapus